tag:blogger.com,1999:blog-48290069040813861442024-03-13T12:00:19.144-07:00mengapa bertaqwa ?MENGAPA BERTAQWA ? siapapun pengunjung diharapkan dapat mengisi blog ini dengan materi mengapa kita harus bertaqwa, agar dapat meningkatkan iman kita dan kirim ke : dar12ma@yahoo.com, lanjutkan sms ke HP : 085821178804 bahwa email telah dikirim.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-4829006904081386144.post-66704659016863052242013-07-28T08:16:00.002-07:002013-07-28T22:55:17.326-07:00Mengapa Kita Harus Bertakwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1>
<span style="font-size: small;">Oleh: Tim kajian dakwah alhikmah</span><b> </b><span style="font-size: small;"><b>= alhikmah.ac.id -</b></span></h1>
إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ<br />
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن<br />
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ<br />
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا
وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ
إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا<br />
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا
اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ .<br />
فَـيَـا عِـبـَادَ اللَّـه اِتَّـقـُوا اللَّـهَ حَـقَّ تـُقـَاتِـهِ وَلاَتـَمـُوْتُـنَّ اِلاَّ وَاَنـْتـُمْ مُـسْـلِمـُوْنَ.<br />
Saudaraku…<br />
Risalah
pokok para nabi adalah bertakwa kepada Allah. <span style="background-color: white;">Tanpa takwa, hidup
manusia tidak ada artinya</span>. Apapun harta yang ia punya, apapum kedudukan
yang ia capai, semua itu hanyalah main-main ketika tidak dibarengi
dengan ketakwaan kepada Allah. Karenanya Allah swt. dalam Al Qur’an
selalu mengajak kepada takwa. Dalam surah Ali Imran 102, Allah swt
berfirman:<br />
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.”<br />
Saudaraku…<br />
<span style="background-color: white;">Bila
semua Al Qur’an diringkas, intinya adalah takwa</span>. Maka setiap cerita
tentang hari kiamat dalam Al Qur’an adalah untuk meningkatkan ketakwaan.
Supaya manusia tahu bahwa dunia bukan tujuan. Melainkan tempat berbekal
amal saleh menuju alam akhirat. Setiap cerita tentang para nabi, juga
tujuannya takwa. Supaya manusia belajar bahwa kalau ingin menjadi
manusia muttaqiin tidak ada lain kecuali ikut jejak para nabi.
Perhatikan Nabi Nuh mengajak kaumnya: Nuh berkata: “Hai kaumku,
sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
(yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan taatlah
kepadaku, niscaya <span style="background-color: white;">Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu</span> dan
menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya
ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau
kamu mengetahui”.<br />
Saudaraku…<br />
Jadi bertakwa kepada Allah
adalah merupakan pesan dakwah yang harus senantiasa diulang-ulang di
atas mimbar. Rasulullah saw. selalu memulai pesan-pesannya dengan takwa.
Imam Abu Daud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits,
di dalamnya diceritakan bahwa Rasulullah saw. memberikan nasihat dengan
wajah yang sangat serius. Para sahabat mengira bahwa itu adalah nasihat
terakhir. Banyak para sahabat yang menangis. Isi nasihatnya ternyata
hanya mengajak kepada takwa: ushikum bitaqwallahi bissam’I wath
thaa’ah.. (aku berpesan agar kalian bertakwa kepada Allah dengan
bersungguh-sungguh mentaatinya).<br />
Saudaraku…<br />
Pesan takwa
adalah tema yang harus senantiasa dihidupkan dalam jiwa. Sebab tidak ada
lain tugas kita di dunia ini kecuali hanya menataati Allah swt.
Mengapa?<br />
(1) Sebab alam semesta yang kita tempati adalah milikNya.
Maka dialah yang paling berhak diikuti aturanNya. Dan untuk itu Dia
telah mengutus nabi-nabi supaya manusia tahu bagaimana cara menjalankan
kewajiban kepadaNya. Jadi tidak ada alasan untuk menghidari ajaranNya.<br />
(2)
Bahwa manusia tidak Allah bekali pengetahuan kecuali sedikit. Dalam
urusan dunia Allah bekalkan akal dengannya manusia bisa mengembangkan
pengetahuannya. Tetapi untuk urusan kahirat akal harus tunduk kepada
wahyu. Dan memang akal tidak diberi kemapuan untuk mengarang-ngarang
sendiri dalam masalah cara beribadah kepada Allah. Karenanya ia harus
ikut apa kata Allah dan rasulNya.<br />
(3) Bahwa kita semua sangat
tergangtung kepada nikmat-nikmatNya. Tidak ada yang kita miliki kecuali
dari Allah swt. Maka alasan apa lagi untuk tidak ikut Allah. Fabiayyi
aalaai rabbikuma tukadzdzibaan.<br />
(4) Bahwa kita semua adalah milik
Allah. Karenanya kita pasti kelak akan kembali lagi kepadaNya. Dan kita
pasti akan dimintai pertanggungjawab atas segala nikmat yang telah
diberikan kepada kita. Bukan hanya nikmat harta dan fasilitas kebutuhan
sehari-hari. Tetapi juga nikmat anggota tubuh seperti mata, tangan dan
lain sebagainya.<br />
Allah berfirman:<br />
”Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka. Kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”<br />
Dalam surah Yasin 65 Allah berfirman:<br />
”Pada
hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.” . (dkw)<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><a href="http://alhikmah.ac.id/2012/mengapa-kita-harus-bertakwa/">( sumber )</a> </b></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4829006904081386144.post-77279707512071465892013-07-28T08:06:00.001-07:002013-07-28T22:59:32.253-07:00Kenapa kita harus bertaqwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
(<span style="font-size: medium;">1)-=- Dengan Taqwa, bagaimanapun sulitnya urusan kita akan datang jalan keluarnya. -=-
<br />Allah Ta'aala berfirman," Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, <span style="background-color: white;">niscaya Dia akan memberikan jalan keluar</span>." (QS. At-Thalaq: 2)
<br /><br />(2) -=- Dengan sebab Taqwa pula, urusan kita menjadi mudah, -=-
</span>
<span style="font-size: medium;"><br />sebagaimana janji Allah Ta'aala,
<br />"Barang siapa bertaqwa kepada Allah <span style="background-color: white;">niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya</span>." (QS. at-Thalaq: 4)
<br /><br />(3)-=- Dengan sebab taqwa, kita akan bisa memilah antara yang halal dan yang haram, -=-
</span>
<span style="font-size: medium;"><br />sebagaimana firman-Nya,"Jika kamu bertaqwa kepada Allah, <span style="background-color: white;">niscaya Dia
akan memberikan kepadamu furqan (alat pemilah)</span>." (QS. al-Anfal: 29)
<br /><br />(4)-=- Dengan sebab taqwa pula, akibat yang baik akan didapatkan oleh mereka yang bertaqwa, -=-
</span>
<span style="font-size: medium;"><br />sebagaimana berita dari Allah Ta'ala,
<br />"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan <span style="background-color: white;">kesudahan
(yang baik)</span> itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. al-Qashash:
83)
<br /><br />Lalu, apakah itu taqwa dan siapakah orang-orang yang bertaqwa?
</span>
<span style="font-size: medium;"><br /><br />Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu 'anhu- berkata,"Taqwa adalah takut
kepada Dzat Yang Maha Mulia, beramal dengan wahyu, merasa cukup
(qana'ah) dengan yang sedikit, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi
hari akhir."
</span>
<span style="font-size: medium;"><br />Jadi, taqwa tidak cukup diartikan dengan takut saja, akan tetapi
memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya.
<br /><br />Allah Ta'ala berfirman,
</span>
<span style="font-size: medium;"><br />"[1] Alif Laam miim,
<br />[2] Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
<br />[3] (yaitu) mereka kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rizki yang kami anugerahkan kepada mereka,
<br />[4] dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
<br /><br />(QS. Al Baqarah: 1-4)
</span>
<span style="font-size: medium;"><br /><br />Dan juga Allah Ta'ala berfirman,
</span>
<span style="font-size: medium;"><br />"[133] Dan bersegeralah kamu kepada <span style="background-color: white;">ampunan</span> dari Tuhanmu dan kepada
<span style="background-color: white;">surga</span> yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,
<br />[134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.
<br />[135] Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
<br /><br />(QS. Ali Imran: 133-135)
</span><br />
<span style="font-size: medium;"><br /></span>
<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><a href="http://arriauny.blogspot.com/2012/08/kenapa-kita-harus-bertaqwa.html#.UfUyIKyXuKE">( sumber )</a></b></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4829006904081386144.post-81460677533254430412013-07-28T07:48:00.001-07:002013-07-28T23:10:06.852-07:00Janji Allah untuk Orang yang Bertaqwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Hasil mujahadah yang tinggi, serius serta istiqamah, Allah akan
kurniakan kepada kita sifat taqwa. Bermacam-macam kebaikan yang Allah
janjikan dalam Al Quran kepada mereka yang memiliki sifat taqwa ini.<br />
<br />
Ini adalah janji Allah yang pasti tepat dan pasti ditunaikan-Nya. Ia
tidak terhingga nilainya yang tidak dapat diukur dengan mana-mana mata
wang di dunia ini. Di antara janji-janji Allah kepada mereka yang
memiliki sifat taqwa ini ialah:<br />
<br />
<b>1. Terpimpin</b><br />
<br />
Mereka mendapat pimpinan daripada Allah. Ini jelas sekali melalui firman Allah:<br />
<br />
Maksudnya: "<span style="background-color: white;">Allah menjadi (Pemimpin) Pembela</span> bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al Jasiyah: 19)<br />
<br />
<b>2. Terlepas dari kesusahan</b><br />
<br />
Mereka dapat terlepas daripada kesusahan. Bukan ertinya mereka tidak
mendapat susah atau tidak ditimpa ujian tetapi selepas kesusahan dan
ujian, mereka akan terselamat. Walaupun ada pelbagai rintangan dalam
ujian itu, ia sementara waktu sahaja. Selepas itu Allah akan lepaskan
dari ujian dan rintangan itu dengan menghadiahkan pelbagai macam nikmat
pula. Ini jelas dalam firman Allah:<br />
<br />
Maksudnya: "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, <span style="background-color: white;">Allah akan lepaskan dia dari masalah hidup</span>." (At Thalaq: 2)<br />
<br />
<b>3. Rezeki</b><br />
<br />
Di dunia lagi akan diberi rezeki yang tidak tahu dari mana sumber
datangnya. Diberi rezeki yang tidak terduga dan dirancang. Ini jelas
dalam sambungan ayat tadi:<br />
<br />
Maksudnya: "Dan akan <span style="background-color: white;">diberi rezeki sekira-kira tidak diketahui dari mana sumbernya</span>." (At Thalaq: 3)<br />
<br />
Inilah jaminan daripada Allah SWT bagi mereka yang bertaqwa. Sesiapa
yang bertaqwa, rezekinya ada sekadar yang perlu. Makan minumnya yang
perlu tetap ada walaupun dia tidak berusaha. Walaupun dia tidak ada
kerja, tetap ada jaminan daripada Allah. Ini diakui sendiri oleh Imam
Ghazali, mungkin ianya dari pengalaman beliau sendiri. Imam Ghazali
pernah berkata: "Kalau sekalipun orang bertaqwa itu tidak ada kerja,
keperluan-keperluan nya tetap diperolehinya."<br />
<br />
Waktu makan akan diberi makanan. Jika patut dapat pakaian, akan diberi
pakaian. Dia sendiri tidak tahu dari mana sumbernya kerana ianya bukan
daripada usaha dan cariannya sendiri. Dia dapat rezeki bukan melalui
sumber usahanya tetapi melalui sumber usaha orang lain. Kalau taqwanya
secara jemaah, maka rezeki itu diberi secara berjemaah. Sekiranya
taqwanya secara individu, maka secara individu jugalah pemberian Allah
itu.<br />
<br />
<b>4. Kerja dipermudah</b><br />
<br />
Kerja-kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan Allah. Ini jelas Allah gambarkan di dalam sepotong ayat:<br />
<br />
Maksudnya: "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, <span style="background-color: white;">dipermudahkan Allah segala urusannya</span>." (At Thalaq: 4)<br />
<br />
Allah memberi jaminan, kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan.
Mungkin juga di samping mudah, hasilnya banyak. Buat sedikit, hasilnya
banyak. Jadi kalaulah kita buat kerja berhempas-pulas, di samping
hempas-pulas banyak pula rintangan, kemudian hasilnya pula sedikit atau
langsung tidak ada, itu menunjukkan kita belum mempunyai sifat taqwa
hinggakan Allah tidak membantu.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a><b>5. Diberi berkat [barokah]</b><br />
<br />
Dia diberi berkat daripada langit dan bumi. Berkat pada hartanya, pada
kesihatan badannya, pada ilmunya, pada anak-anak dan zuriatnya, pada
isterinya, pada suaminya, pada sahabat handai dan jiran, pada gurunya,
berkat dakwahnya, berkat ajarannya, berkat pimpinannya dan sebagainya.
Ini jelas sekali dalam ayat:<br />
<br />
Maksudnya: "Jikalau penduduk sebuah kampung (atau sebuah negara) itu
beriman dan bertaqwa, <span style="background-color: white;">Tuhan akan bukakan berkat daripada langit dan
bumi</span>." (Al Aíraf: 96)<br />
<br />
Berkat maknanya bertambah atau subur. Apabila dikatakan hidupnya berkat,
maknanya hidupnya penuh dengan kemuliaan, ketenangan, kebahagiaan dan
penuh dengan pahala. Hartanya berkat, harta yang tidak putus-putus dapat
disalurkan kepada kebaikan dan berpahala walaupun dia bukan orang kaya.
Ilmunya berkat, maknanya ilmu yang dimilikinya itu dapat diamalkan,
bertambah dan dapat dimanfaatkan kepada kebaikan serta menambahkan
pahala.<br />
<br />
Badannya yang sihat yang dikatakan berkat itu adalah badan yang dapat
digunakan untuk kebaikan. Dengan kesihatan badannya itu, digunakannya
untuk jihad fisabilillah, untuk khidmat kepada masyarakat dan dapat
menambahkan pahalanya. Masanya berkat ialah masa yang Allah untukkan
padanya, dapat digunakan kepada kebaikan. Dia tidak buang masa percuma
dengan perkara yang melalaikan. Umurnya berkat, mungkin umurnya
bertambah. Kalaupun umurnya tidak bertambah, tetapi umur yang diberikan
kepadanya itu akan menambahkan pahala. Rezekinya berkat yakni rezeki
yang tidak putus-putus sekalipun tidak kaya, yang dapat digunakan untuk
kebaikan dan dapat menambahkan pahala.<br />
<br />
Berkat pada anak-anaknya atau zuriat ertinya, anak-anak dan cucu cicit
berjaya menjadi anak-anak yang soleh, yang menjadi penyejuk mata hati.
Berkat pada isterinya atau suaminya, iaitu isteri tersebut atau suami
itu soleh dan solehah, yang dapat mengingat dan memimpinnya selamat di
dunia dan di Akhirat. Berkat pada sahabat handai dan jiran, ertinya
mendapat sahabat yang baik-baik dan ramai pula yang membantu
perjuangannya untuk menegakkan kebenaran.<br />
<br />
Berkat pada gurunya, iaitu dia mendapat guru yang soleh yang dapat memimpin dan memandunya selamat di dunia dan Akhirat.<br />
<br />
<b>6. Amalan diterima</b><br />
<br />
Amal ibadah orang yang bertaqwa diterima oleh Allah. Kalau begitu amal
ibadah orang [yg sekadar] Islam tidak diterima. Orang Islam [yg tidak
bertaqwa] akan masuk Neraka dulu. Oleh yang demikian, hanya amal ibadah
orang yang bertaqwa sahaja yang diterima oleh Allah.<br />
<br />
Ini dijelaskan oleh Allah:<br />
<br />
Maksudnya: "Sesungguhnya <span style="background-color: white;">amal ibadah yang diterima Allah</span> ialah dari orang yang bertaqwa." (Al Maidah: 27)<br />
<br />
Maksudnya, Allah hanya menerima sembahyang orang yang bertaqwa. Allah
tidak akan terima sembahyang orang yang sekadar Islam. Allah akan terima
puasa orang bertaqwa. Allah akan terima perjuangan orang yang bertaqwa.
Allah tidak akan terima perjuangan orang yg sekadar Islam sahaja tanpa
taqwa. Allah akan terima haji orang yang bertaqwa. Allah tidak akan
terima haji orang Islam yg tak bertaqwa. Begitulah seterusnya
berdasarkan ayat di atas tadi.<br />
<br />
<b>7. Amalannya diperbaiki</b><br />
<br />
Amalan orang yang bertaqwa itu sentiasa dibaiki oleh Allah.<br />
<br />
Sentiasa diperkemaskan oleh Allah daripada masa ke semasa. Ini jelas Allah mengingatkan kepada kita:<br />
<br />
Maksudnya:<br />
"Wahai mereka yang beriman hendaklah kamu takut kepada Allah. Hendaklah
kamu memperkatakan kata-kata yang teguh; nescaya <span style="background-color: white;">Allah akan membaiki
amalan-amalan kamu</span>..." (Al Ahzab: 70-71)<br />
<br />
Jadi orang-orang yang bertaqwa amalannya sentiasa dibaiki oleh Allah.
Sembahyangnya sentiasa dibaiki Allah. Begitu juga puasanya, bacaan
Qurannya, wiridnya dan perjuangannya sentiasa dibaiki. Apa sahaja bentuk
kebaikan yang dibuatnya sentiasa dibaiki oleh Allah dari masa ke
semasa. Itulah jaminan Allah.<br />
<br />
<b>8. Dosa diampunkan</b><br />
<br />
Dosanya diampunkan. Dalam ayat tadi juga ada sambungannya:<br />
<br />
Maksudnya:<br />
"Wahai mereka yang beriman, hendaklah kamu takut kepada Allah. Hendaklah
kamu memperkatakan kata-kata yang teguh; nescaya Allah akan membaiki
amalan-amalan kamu dan a<span style="background-color: white;">kan mengampun bagimu dosa-dosa kamu</span>." (Al Ahzab:
70-71)<br />
<br />
Ertinya dosa-dosa orang-orang yang bertaqwa ini akan diampunkan. Namun
begitu orang Islam sekadarnya, dosanya tidak diampunkan oleh Allah.
Sebab itu orang Islam itu akan masuk Neraka dulu dan barulah ke Syurga.
Walíiyazubillah. Allahumma ajirna minan nar ( ).<br />
<br />
Tegasnya, orang yang bertaqwa sahaja akan diampunkan dosanya oleh Allah SWT.<br />
<br />
<b>9. Dapat ilmu tanpa belajar</b><br />
<br />
Diberi ilmu tanpa belajar. Yakni diberi ilmu terus jatuh pada hati.
Memanglah ilmu yang jatuh kepada hati, tidak perlu proses belajar.<br />
<br />
Kalau ilmu yang jatuh pada akal, ia perlu melalui proses belajar yakni
membaca, mentelaah, kena berguru, kena bermuzakarah, kena berfikir dan
merenung. Barulah akan dapat ilmu itu.<br />
<br />
Sedangkan ilmu yang jatuh pada hati, tidak diketahui sumbernya, tidak
perlu berfikir, mentelaah dan tanpa berguru. Ia terus terjatuh sahaja ke
hati. Hati itu sebagai wadahnya. Jadi orang yang bertaqwa ini diberi
ilmu tanpa belajar.<br />
<br />
Ini jelas Allah nyatakan dalam ayat Al Quran:<br />
<br />
Maksudnya: "Bertaqwalah kepada Allah nescaya <span style="background-color: white;">Allah akan mengajar kamu</span>." (Al Baqarah: 282)<br />
<br />
Dapat ilmu daripada Allah tanpa perantaraan guru, tanpa perantaraan belajar. Hal ini diperkuatkan oleh sabda Rasulullah SAW:<br />
<br />
Maksudnya:<br />
<br />
"Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang dia tahu, nanti dia akan
dipusakakan ilmu yang dia tidak tahu." (Dikeluarkan oleh Abu Nuaim)<br />
<br />
Apa sahaja ilmu yang dia tahu, diamalkan. Hasilnya nanti Allah akan beri
ilmu tanpa dia belajar. Ramai orang-orang soleh dan ulama yang soleh
diberi <i><u><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>ilmu laduni</b></span></u></i>. Itulah ilmu yang jatuh kepada hati yang juga
dipanggil ilham.<br />
<br />
Firman Allah Taala:<br />
Maksudnya: "<span style="background-color: white;">Dan Kami ajarkan dia ilmu yang datang dari dari sisi Kami</span>." (Al Kahfi: 65 )<br />
<br />
Ertinya orang yang bertaqwa itu akan diberi ilmu terus dari Allah tanpa
wasilah guru. Agar tidak terkeliru, perlulah diingat bahawa orang yang
hendak dapat ilmu laduni itu, dia mesti ada ilmu asas iaitu ilmu fardhu
ain terlebih dahulu.<br />
<br />
<b>10. Terlepas dari tipu daya syaitan</b><br />
<br />
Orang bertaqwa itu akan terlepas dari tipu daya syaitan. Dalam Al Quran ada disebutkan tentang hal ini.<br />
<br />
Firman Allah:<br />
Maksudnya: "Sesungguhnya orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa
was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga
mereka <span style="background-color: white;">melihat kesalahan-kesalahan mereka</span>." (Al A'raf: 201)<br />
<br />
<b>11. Terlepas dari tipu daya musuh</b><br />
<br />
Orang bertaqwa juga lepas daripada tipu daya musuh lahir sama ada orang kafir mahupun orang munafik.<br />
<br />
Firman Allah:<br />
Maksudnya: "Jika kamu bersabar dan bertaqwa, nescaya<span style="background-color: white;"> tipu daya mereka
sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu</span>. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (Ali Imran: 120)<br />
<br />
<b>12. Terhindar dari Neraka</b><br />
<br />
Orang bertaqwa terhindar daripada Neraka. Ertinya tentulah dia masuk
Syurga sebab di Akhirat tidak ada tiga tempat. Kalau terlepas daripada
Neraka, bermakna ke Syurgalah dia.<br />
<br />
Firman Allah Taala:<br />
Maksudnya: "Akan tetapi orang yang bertaqwa kepada Tuhannya, bagi mereka
<span style="background-color: white;">Syurga</span> yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di
dalamnya." (Ali Imran: 198)<br />
<br />
Maksudnya: "Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu berada dalam Syurga dan
(di dalamnya mengalir) mata air. (Dikatakan kepada mereka): ëMasuklah
ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman." (Al Hijr: 45-46)<br />
<br />
Maksudnya: "Itulah Syurga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa." (Maryam: 63)<br />
<br />
Inilah di antara keuntungan-keuntung an atau bonus yang diperolehi oleh orang yang bertaqwa.<br />
<br />
Kesemua itu tidak dapat dinilai dengan mata wang dunia kerana terlalu
tinggi nilainya. Ia didapatkan hasil daripada membersihkan hati,
mujahadah bersungguh-sungguh membuang sifat-sifat mazmumah dan
menyuburkan sifat mahmudah serta mengamalkan syariat yang lahir dan
batin.<br />
<br />
Kalau di dunia ini kita berebut-rebut untuk dapatkan bonus yang tidak
ada nilai di sisi Allah itu, mengapa kita tidak rebut bonus taqwa yang
manfaatnya untuk dunia dan Akhirat? Kalau tidak mahu bonus itu, orang
tak beraakal namanya.<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><a href="http://cahayamukmin.blogspot.com/2013/05/janji-allah-untuk-orang-yang-bertaqwa.html">( sumber )</a></b></span>
<br />
<div>
</div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4829006904081386144.post-63120499280549234232013-07-28T01:37:00.001-07:002013-07-28T23:14:08.334-07:00Mengapa kita perlu bertaqwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7445352921836178101" itemprop="articleBody">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioo0eEhVO2FloP-KR_UsAF7z2JyA0LinSUcjwv55bXf1bKMpfnFPl4snXZXe7eBH1CgZ09okT3a2HySXXlQnlNi-sBM1lUYWr44eyYlXQOCaXQrxFn0jZu3Mp6unnHg1kHt9f-e-rOU_A/s1600/blog.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioo0eEhVO2FloP-KR_UsAF7z2JyA0LinSUcjwv55bXf1bKMpfnFPl4snXZXe7eBH1CgZ09okT3a2HySXXlQnlNi-sBM1lUYWr44eyYlXQOCaXQrxFn0jZu3Mp6unnHg1kHt9f-e-rOU_A/s320/blog.jpg" width="320" /></a>
Mengapa kita perlu bertaqwa, memperkokoh dan meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah; di antara <span style="background-color: white;">alasannya ialah firman Allah</span> dalam surat ali-
Imran ayat 102: <br />
Hai orang- orang yang
beriman, <span style="background-color: white;">bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar- benar takwa
kepada-Nya</span> dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan muslim
(berserah diri kepada Allah).<br />
Kemudian terdapat dalam surat al- Hujurat ayat 13; Allah berfirman:<br />
Sesungguhnya <span style="background-color: white;">orang yang paling mulia</span> di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.<br />
Dari
firman Allah tersebut, Allah menjelaskan perlunya bertaqwa itu yaitu
dapat menjalani kehidupan dengan baik dan menjadi kunci utk mendapatkan
keselamatan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat; kemudian takwa
menjadi ukuran kemuliaan seseorang di sisi Allah dan menurut pandangan
manusia. <a href="http://sampobeagratis.blogspot.com/2012/05/cara-meningkatkan-taqwa-mengapa-kita.html">( sumber )</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4829006904081386144.post-42291643306493809642013-07-28T01:16:00.003-07:002013-07-28T23:24:01.301-07:00Sebab Manusia Perlu Bertaqwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Junjungan kita Rasullulah S.A.W serta
para nabi dan rasul adalah merupakan contoh terdekat yang mengamalkan
ketaqwaan kepada Allah S.W.T secara berterusan. Terdapat banyak alasan
kenapa Allah begitu menekankan soal ketaqwaan kepada setiap muslim.
Antaranya kerana taqwa adalah penting dalam usaha <span style="background-color: white;">merealisasikan konsep
kehambaan</span> terhadap Allah S.W.T.. Kepatutahan kita kepada Tuhan yang
menguasai segalanya adalah penting,oleh itu kita diwajibkan patuh
kepada-Nya. Selain itu, ia adalah penting untuk meneguhkan pegangan
manusia dengan mentauhidkan Allah. Pegangan kita dalam usaha
mentauhidkan Allah adalah agama Islam,jadi kita perlulah mengamalkan
secara menyeluruh apa yang telah diperintahkan kepada kita.<br />
<br />
Mengingatkan
manusia agar menjauhi larangan Allah. Taqwa penting bagi mengelakkan
kita dari terjebak dalam perkara yang berkaitan kejahatan dan maksiat.
Sebab lain pula adalah untuk menyedarkan manusia supaya tidak
menyalahgunakan nikmat Allah. Nikamt yang telah dikurniakan perlulah
digunakan ke jalan kebaikan bukannya ke jalan kejahatan. Oleh itu,taqwa
penting dalam mendidik diri kita supaya sentiasa mensyukuri segala
nikmat yang telah dibagi oleh-Nya. Tambahan pula,manusia perlu bertaqwa
bagi membolehkan manusia membuktikan keimanannya kepada Allah S.W.T.
Ketaqwaan akan membawa terus kepada tahap keimanan yang menjadi asas
sebagai muslim bertaqwa. Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita perlulah
sentiasa berusaha meningkatkan keimanan kepada-Nya. Selain itu, dengan
adanya sifat taqwa dalam diri kita akan membolehkan manusia mudah untuk
mendapat kejayaan hidup di dunia dan di akhirat. Sifat taqwa mengajar
kita supaya sabar berusaha dalam mendapatkan kehidupan yang lebih baik
lagi.<br />
<br />
Ketaqwaan juga dapat mengajar manusia membezakan antara
perkara yang baik dengan perkara buruk. Adanya taqwa dapat mendidik hati
kita untuk menentukan sesuatu perkara dengan betul dan terbaik. Kita
perlulah menggunakan akal dengan sebaiknya demi kebaikan diri sendiri.
Taqwa juga mengajar manusia agar sentiasa bercakap benar. Percakapan
yang benar dapat membentuk jati diri yang mulia. Berbicara benar akan
disukai oleh Allah dan masyarakat sekeliling. Terdapat lagi sebab-sebab
lain iaitu, supaya manusia terselamat dari tergolong orang fasik,supaya
manusia makan dari hasil yang halal,dapat mewujudkan perasaan takut
manusia terhadap hari kiamat,supaya manusia tidak mengikuti jejak orang
kafir,selain itu supaya manusia menjaga maruah sesama muslim,mewujudkan
nilai perpaduan dalam masyarakat dan supaya manusia tidak mendahului
Allah dan Rasul dalam menetapkan sesuatu hukum.<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><a href="http://076115citu.blogspot.com/2009/04/bagaimana-menjadi-muslim-bertaqwa.html">( sumber )</a></b></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4829006904081386144.post-19164132277626363082013-07-28T00:40:00.001-07:002013-07-28T23:27:19.656-07:00Pengertian Taqwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="headline">
<div class="meta">
</div>
</div>
<div id="dd_ajax_float" style="margin-left: -120px; position: fixed; top: 16px;">
<div class="dd_button_v ">
<span style="height: 90px; width: 55px;"></span></div>
<div id="dd_name">
<a href="http://bufferapp.com/diggdigg" target="_blank"> </a></div>
</div>
<div class="dd_content_wrap">
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_955" style="width: 310px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://alrasikh.uii.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/taqwa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="size-medium wp-image-955" height="265" src="http://alrasikh.uii.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/taqwa-300x200.jpg" title="Muslim Man Praying" width="414" /></a></div>
</div>
<div align="center">
</div>
<div align="center">
“<i>Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu
ketimur dan kebarat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang-orang
yang beriman kepada Allâh, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab
dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,
anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan
(musafir), peminta-minta dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati
janji ketika berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan masa perang. Maka mereka itulah orang-orang yang benar ( imannya ),
dan <span style="background-color: white;">mereka itulah orang-orang yang benar-benar bertaqwa</span>”</i></div>
<div align="center">
(QS al-Baqarah [2]: 177)<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b> <a href="http://alrasikh.uii.ac.id/2012/03/30/6-kriteria-orang-bertaqwa/">( sumber )</a> </b></span></div>
</div>
<div align="center">
<br /></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01962346909658890241noreply@blogger.com0